APBN 2013: RP 118 miliar untuk Industri Rotan Mamuju
Mamuju, indonesiatimur.co. Kementerian Perindustrian telah mengalokasikan dana investasi pembangunan industri pabrik rotan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, senilai Rp118 miliar yang direncanakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun 2013.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Drs.H.Ismail Zainuddin di Mamuju, Jum`at, menyampaikan, pembangunan industri rotan di Mamuju ini berkat perjuangan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh dan dukungan pemerintah pusat.
“Nilai investasi pembangunan industri ini cukup besar. Kita harapkan, terbangunnya industri rotan tersebut semakin menggairahkan perekonomian di daerah,” kata dia.
Ismail menjelaskan bahwa lahan pembangunan industri rotan pun telah disiapkan di kawasan pengembangan sentral industri di daerah Belang-Belang sekitar 45 kilometer dari kota Mamuju. Karenanya, program pemerintah itu hendaknya mendapat dukungan masyarakat di Sulbar sehingga daerah ini mampu keluar dari ketertinggalan dari provinsi lainnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulbar, Samiran mengatakan, desain pembangunan industri rotan tersebut selesai dikerjakan, begitu juga dengan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) serta kebutuhan anggarannya. Lahan yang disiapkan untuk pembangunan industri rotan di sulbar seluas empat hektare juga telah siap untuk segera dijadikan lokasi pembangunan industri rotan.
Menurutnya, pembangunan industri rotan dilaksanakan setelah Sulbar dicanangkan sebagai daerah industri rotan yang ditandai dengan kunjungan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, serta Menteri Perindustrian MS Hidayat ke Sulbar pada Februari 2012 lalu.
Ia mengatakan pemerintah pusat melalui Menteri Kehutanan telah menetapkan hutan basah di Provinsi Sulbar bisa dikelola untuk pengembangan komoditas rotan dengan luas sekitar 12 ribu hektare, untuk mendukung industri rotan.
“Industri rotan ini dianggap layak dibangun di Mamuju, karena daerah ini salah satu sentra penghasil rotan terbesar di Indonesia dengan produksi rata-rata 50.000 ton per tahun,” katanya. (ps/ant)
